Kamis, 25 Agustus 2011

DUKUNG BAKAT ANAK




Mike Tyson adalah seorang petinju tersohor di dunia. Di era ke-emasannya, Tyson begitu mudah merobohan lawan-lawan penantangnya hanya dalam hitungan detik. Gelar demi gelar juara pun selalu diraih Tyson. Dari kelas Walter junior hingga kelas berat tinju dunia sudah di raih Tyson. Lalu, apa dan bagaiman Tyson bisa melakukannya?

Sebelum menjadi seorang petinju, Mike Tyson adalah seorang anak liar yang suka berkelahi di jalanan. Meski sering tertangkap oleh polisi dan keluar masuk tahanan akibat ulahnya tersebut, itu tidak membuat Tyson jera. Malah, tingkah dan ulahnya menjadi sangat liar.

Hingga disuatu hari, Mike Tyson mengajar lawannya sampai babak belur. Kemudian lawannya tersebut dibawa ke rumah sakit. Akibat ulahnya tersebut, Tyson pun menyambangi kantor polisi lagi dan untuk menginap (dipenjara). Saat, di balik jeruji besi ini, seorang polisi yang sedang berjaga berkata kepada Tyson. Kenapa kamu masuk ke dalam penjara lagi? Dan Tyson pun menjawab, seperti biasa, saya berkelahi dengan seseorang, namun kali ini orang saya hajar babak belur sampai-sampai dibawa kerumah sakit.

Mendengar jawaban Tyson tersebut, polisi yang berjaga diwaktu itu mempunyai inisiatif. Alangkah baiknya, dia (Tyson) menjadi petinju saja. Karena, saya bisa melihat bakat dan kemampuannya. Daripada dia selalu membuat onar dan selalu berkelahi dengan orang-orang di jalanan, lebih baik dia dimasukan ke klub tinju saja.

Karuan ide dari sang penjaga tersebut mendapat tanggapan yang positif dari atasan kepolisian. Hingga akhirnya, ide tersebut dilontarkan kepada Tyson. Mendengar ide tersebut, Tyson pun menerimanya.
Nah, hingga suatau hari, bakat perkelahian Tyson dijalanan itu menjadi lebih terarah dengan baik di klub (sasana) tinju yang diikuti Tyoson. Lawan demi lawan dapat dikalahkan Tyson. Bukan hanya sekedar mengalahkan lwannya, tapi, yang menjadi fenomenal dari Tyson adalah lawan-lawan yang dihadapinya dikalahkan Tyson hanya dalam hitungan ronde (detik). Kini, nama Tyson disejajarkan dengan legenda tinju lainnya semacam Muhammad Ali. Ya, Tyson yang pada awalnya adalah petinju liar dijalanan, kini, menjadi petinju yang ditakuti oleh lawan-lawannya.

***

Dari kisah Tyson tersebut, kita bisa mengambil hikmahnya. Sesungguhnya bakat yang dimiliki oleh seseorang akan bermakna dan bermanfaat, jika bisa diasah dan diarahkan sesuai dengan  baik sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Janganlah, mengalihkan bakat yang telah dimiliki oleh seseorang dengan kemampuan yang tidak dimiliki atau diminatinya. Karena semua itu akan sia-sia dan menjadikannya berontak.
Jadi, dukung terus dan hargai bakat seseorang dengan baik dan kemampuannya, karena jika kita mendukung dan menghargai bakat dari dalam diri seseorang, maka kita akan bisa melihat sebuah hasil yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar